Mahasiswa UTM Ketemu Perempuan Tua Tembus Tembok
![]() |
| Ilustrasi perempuan tua misterius yang muncul di gang pada dini hari. (Ilustrasi dibuat dengan AI Co-pilot/Tintanesia) |
Tintanesia - Tidak semua malam berakhir dengan tawa, kopi hangat, dan obrolan santai. Bagi Idi, seorang mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM), malam itu justru berubah menjadi pengalaman mistis yang membekas dalam ingatannya. Hal itu dikenang sebagai kejadian ganjil yang sulit dijelaskan dengan logika muncul begitu tiba-tiba ketika jalan pulangnya mulai lengang.
Peristiwa ini terjadi pada tahun 2018 lalu, ketika Idi masih berada di semester delapan dan tinggal di daerah Kamal. Diketahui, malam yang semula terasa biasa kemudian berubah menjadi kisah yang membuat bulu kuduk meremang. Hingga hari ini, setiap detail kejadian itu masih melekat di kepalanya.
Idi menyebut bahwa kejadian tersebut bukan sekadar cerita horor malam hari. “Saya masih ingat jelas, sampai sekarang. Itu bukan mimpi. Itu terjadi di depan mata saya,” ungkapnya pelan saat menceritakan kembali momen itu.
Ngopi di Shelter Kopi: Malam Santai Sebelum Kejadian
Malam itu, Idi sedang berada di Shelter Kopi, sebuah warkop yang cukup dikenal mahasiswa karena letaknya berada di depan SMA Negeri 1 Kamal. Suasananya santai, lampu neon tergantung, dan lalu lalang kendaraan masih terlihat meski waktu mulai larut. Dia bersama dua rekannya menghabiskan waktu berbincang sambil menikmati kopi hitam.
Tanpa terasa, jam menunjukkan pukul 01.00 dini hari. Suasana yang sebelumnya ramai mulai sunyi, hanya beberapa motor dan kursi yang tersisa. “Awalnya biasa saja. Kami sering pulang jam segitu, jadi tidak ada firasat aneh,” ujar Idi.
Saat memutuskan untuk pulang, perjalanan di jalan raya berjalan normal. Angin malam mengiringi langkah motor yang melaju pelan menuju gang tempat kos mereka berada. Namun, ketenangan itu rupanya hanya awal dari sesuatu yang jauh lebih aneh.
Pertemuan Aneh di Gang Sepi
Semua berubah ketika mereka memasuki gang kecil menuju kos. Lampu motor menyorot gelap jalanan, ketika tiba-tiba terlihat sosok perempuan tua sedang berbaring di tengah jalan. Yang membuat suasana semakin janggal, perempuan itu terlihat memeluk sebuah boneka kecil.
“Saya langsung mengerem. Refleks. Karena siapa pun pasti kaget kalau melihat orang tiduran di tengah jalan,” jelas Idi. Kedua rekannya yang dibonceng langsung terdiam dan menatap ke depan tanpa kata.
Suasana mendadak menjadi hening. Tidak ada suara selain deru napas mereka sendiri. Perempuan itu samar, tetapi keberadaannya sangat jelas di antara cahaya lampu motor yang menyorot tubuhnya.
Sosok Itu Bergerak dan Menghilang
Dalam hitungan detik, perempuan tua itu tidak lagi diam. Ia perlahan bangkit dan berdiri tegak sembari tetap memegang boneka itu. Sorot matanya terlihat tajam, namun ekspresinya datar. Idi sempat terpaku sebelum akhirnya bergumam pelan, “Bu… sampean kenapa tidur di jalan?”
Namun yang terjadi selanjutnya jauh dari dugaan. Perempuan itu tidak menjawab. Sebaliknya, ia justru berbalik dan berlari. Gerakannya cepat, tidak seperti perempuan tua pada umumnya.
“Yang bikin saya dan teman-teman gemetar adalah ketika dia menembus pagar rumah tanpa menyentuhnya,” jelas Idi.
Sosok itu terus berlari dan menghilang menembus dinding bangunan di sebelah kiri. Tidak ada pintu yang terbuka, tidak ada langkah kaki, hanya hilang seolah udara menelan tubuhnya.
Refleksi Setelah Kejadian: Antara Takut dan Tidak Percaya
Setelah sosok itu menghilang, Idi mengaku sempat tidak bisa bergerak selama beberapa detik. “Kami cuma saling pandang. Tidak ada yang percaya dengan apa yang baru kami lihat,” katanya. Ketegangan masih terasa hingga dia kembali menjalankan motor perlahan.
Sejak kejadian tersebut, Idi tidak lagi memandang jam 01.00 dini hari sebagai waktu pulang yang biasa. Baginya, malam menyimpan misteri yang tidak semua orang siap hadapi. “Yang jelas, itu bukan manusia biasa,” tegasnya.
Masih banyak cerita serupa yang tersebar di Madura, terutama di daerah yang dikenal tenang dan dekat dengan tradisi spiritual. Banyak orang percaya bahwa dunia tak kasat mata kadang melintasi batas dan hadir seolah ingin menunjukkan bahwa mereka masih ada.
Meski waktu telah berlalu, Idi tidak pernah melupakan malam itu. Baginya, pengalaman tersebut adalah pengingat bahwa dunia ini lebih luas dari yang tampak oleh mata manusia.
Penulis: Fau
