Jembatan Merah Surabaya, Wisata Mistis yang Menyimpan Luka Sejarah
![]() |
| Ilustrasi Jembatan Merah Surabaya yang tampak mistis dan berkabut pada malam hari. (Ilustrasi dibuat dengan AI Co-pilot/Tintanesia) |
Tintanesia - Di tengah hiruk pikuk Surabaya modern, berdiri sebuah jembatan tua yang menyimpan begitu banyak cerita. Jembatan Merah bukan sekadar struktur besi yang menghubungkan dua sisi, tetapi saksi bisu perjuangan dan tragedi yang mengoyak batin negeri ini. Tidak sedikit orang datang, bukan hanya untuk melihat peninggalan sejarah, tetapi merasakan aura misterius yang seolah menggantung di udara, seakan ada sesuatu yang belum selesai di situ.
Jejak Pertempuran Berdarah
Jembatan ini menjadi pusat perlawanan besar pada 10 November 1945, ketika arek-arek Suroboyo bertempur melawan pasukan Sekutu yang bersenjata lengkap. Diceritakan, dentuman senjata, teriakan perintah, dan jeritan kesakitan pernah memenuhi kawasan ini hingga menciptakan jejak tak kasatmata yang masih terasa sampai kini. Banyak orang menyebut, udara di sekitar jembatan terasa lebih berat, seperti masih mengingatkan manusia tentang perang yang pernah membara.
Konon, darah pejuang dan warga sipil membanjiri tanah di sekitar jembatan, menjadikan tempat itu bukan hanya monumen sejarah, tetapi penanda luka yang sulit terhapus waktu. Suasana malam terasa berbeda, tidak hanya karena keheningan kota, tetapi karena energi yang seolah berdiam di setiap sudutnya. Mereka yang berjalan melintasinya sering merasa seperti sedang ditemani, meskipun tidak ada siapa pun di belakang.
Kisah tragis itu tidak pernah benar-benar hilang dari ingatan kolektif Surabaya. Setiap Hari Pahlawan, masyarakat mengenang perjuangan tersebut dengan khidmat, seakan memanggil kembali suara-suara masa lalu yang pernah menuntut kebebasan. Di balik kebanggaan itu, ada getaran haru yang selalu muncul, seolah tempat ini tidak ingin dilupakan.
Kematian Brigadir Jenderal Mallaby dan Aura Misterius yang Menyertainya
Nama Brigadir Jenderal A.W.S Mallaby menjadi bagian tak terpisahkan dari kisah Jembatan Merah. Kematian seorang pemimpin pasukan Sekutu di lokasi ini, menambah lapisan sejarah yang membuat jembatan semakin penuh tanda tanya. Banyak versi yang beredar, tetapi semuanya sepakat bahwa peristiwa tersebut mengubah jalannya sejarah Indonesia.
Sebagian warga percaya roh Mallaby masih mengitari kawasan jembatan, seolah masih mencari jawaban atas tragedi yang menimpanya. Menurut kepercayaan masyarakat sekitar, sosok berseragam asing berdiri diam memandang sungai seolah sedang menunggu sesuatu yang tidak pernah datang kerap muncul di waktu tertentu. Walaupun sulit dibuktikan, cerita itu terus bertahan, diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Keheningan malam di lokasi ini sering menghadirkan bayangan samar yang bergerak pelan, seakan tidak ingin mengganggu tetapi juga tidak mau pergi. Banyak orang memilih diam ketika merasakannya, karena tempat ini bukan sekadar lokasi wisata, tetapi ruang bersejarah yang masih dihuni kenangan dan jiwa-jiwa masa lalu.
Legenda Jeritan Misterius
Dari sekian banyak cerita mistis yang beredar, jeritan minta tolong menjadi yang paling sering dibicarakan. Suara samar yang muncul dari arah sungai sering terdengar, terutama ketika malam mulai sunyi dan jalanan tidak lagi ramai. Tidak ada yang benar-benar tahu dari mana asalnya, tetapi masyarakat sering menghubungkannya dengan arwah para pejuang yang gugur dengan luka yang belum terbalaskan.
Sebagian pengunjung menggambarkan suara itu tidak menyeramkan, tetapi memilukan, seperti rintihan seseorang yang ingin pulang. Dengung itu terasa menggetarkan dada, membuat siapa pun yang mendengarnya terdiam dan merasakan sesuatu yang aneh dan perlahan. Sensasi itu sering disebut sebagai pengalaman spiritual, bukan sekadar efek sugesti.
Cerita ini telah menjadi bagian dari legenda urban Surabaya, berkembang melalui bisik-bisik masyarakat dan diskusi ringan di warung kopi. Walau sulit diterima secara logika, kepercayaan itu tetap hidup karena bukan hanya satu atau dua orang yang merasakannya. Seolah Jembatan Merah masih menyimpan suara mereka yang pernah mempertaruhkan hidup demi tanah air.
Penampakan Makhluk Halus
Tidak sedikit yang mengaku pernah melihat sosok tak biasa di sekitar jembatan, terutama saat lampu jalan mulai meredup dan malam mencapai titik terdalamnya. Ada yang melihat bayangan berjalan pelan, ada pula yang menyaksikan sosok tanpa wajah berdiri menatap ke kejauhan. Penampakan itu muncul tanpa suara, lalu menghilang seperti kabut yang tersapu angin.
Beberapa warga lokal percaya bahwa arwah mereka tidak jahat. Mereka hanyalah jiwa-jiwa yang belum benar-benar menemukan ketenangan setelah peperangan yang berakhir tragis. Jika melihat itu, tentu terasa suasana menyentuh, seakan Jembatan Merah menyimpan dialog tak terdengar antara masa lalu dan masa kini.
Meski begitu, tidak semua orang nyaman dengan pengalaman tersebut. Ada yang buru-buru meninggalkan lokasi, ada yang justru kembali lagi untuk membuktikan apa yang pernah dilihat. Di sinilah daya tarik wisata mistis terasa: rasa takut bercampur penasaran, membentuk pengalaman yang tidak mudah dilupakan.
Jembatan Merah bukan sekadar destinasi wisata, tetapi ruang memori yang hidup di tengah kota besar. Setiap pengunjung datang dengan rasa ingin tahu, dan pulang dengan perenungan tentang betapa mahalnya arti kemerdekaan. Di balik kesan angker dan cerita mistis, jembatan ini mengajarkan penghargaan terhadap sejarah dan keberanian.*
Penulis: Fau
