Dua Nelayan di Padang Pariaman Terdampar Usai Kapal Diterjang Angin
![]() |
| Peristiwa saat BPBD Padang Pariaman dan masyarakat mencari nelayan terdampar (Foto: Tintanesia) |
Tintanesia, Padang Pariaman - Dua nelayan asal Korong Ujung Lambung, Nagari Malai V Suku, Kecamatan Batang Gasan, Padang Pariaman, mengalami insiden menegangkan setelah perahu mereka terseret gelombang besar akibat angin kencang pada Kamis (6/11/2025) pagi.
Kedua nelayan tersebut diketahui bernama Parizal alias Buduik dan Kundue, yang sebelumnya berangkat melaut sejak pagi hari. Namun hingga malam, keduanya tidak juga kembali ke daratan, sehingga warga mulai khawatir akan keselamatannya.
Kondisi cuaca ekstrem disertai angin kencang dan gelombang tinggi di perairan setempat membuat upaya pencarian berlangsung cukup sulit. Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Padang Pariaman segera turun tangan setelah menerima laporan dari warga terkait dua nelayan yang hilang tersebut.
Tim BPBD dan Warga Lakukan Pencarian Hingga Malam Hari
Petugas BPBD bersama masyarakat sekitar bekerja keras menyusuri perairan untuk mencari keberadaan kedua korban. Pencarian dilakukan hingga malam hari dengan peralatan seadanya, mengingat cuaca di lokasi cukup ekstrem.
Meski ombak tinggi terus menghantam perahu pencarian, semangat para relawan dan petugas tidak surut demi menemukan dua nelayan yang hilang. Upaya koordinasi terus dilakukan antara pihak BPBD, nelayan setempat, dan perangkat nagari agar pencarian berjalan efektif.
“Pencarian dilakukan sejak Kamis sore sampai malam hari. Kami berharap keduanya segera ditemukan dalam keadaan selamat,” ujar salah seorang anggota BPBD yang terlibat dalam operasi pencarian.
Dua Nelayan Terdampar
Setelah melalui malam yang panjang, kabar baik datang pada Jumat (7/11/2025) pagi sekitar pukul 10.00 WIB. Parizal alias Buduik dan Kundue akhirnya ditemukan terdampar di Pulau Pandan dalam kondisi selamat, meski tampak lelah setelah semalaman terombang-ambing di lautan.
Keduanya berhasil bertahan hidup dengan berpegang pada perahu yang sempat hampir terbalik akibat gelombang tinggi. Mereka kemudian terbawa arus hingga ke Pulau Pandan, yang berjarak beberapa mil dari titik awal mereka melaut.
Penemuan tersebut disambut haru oleh warga dan keluarga korban. Banyak warga yang bersyukur atas keselamatan kedua nelayan yang sempat dinyatakan hilang itu. “Alhamdulillah, keduanya selamat. Ini berkat kerja sama semua pihak,” ungkap salah seorang warga dengan lega.
Wali Nagari Malai V Suku Ucapkan Terima Kasih kepada BPBD dan Warga
Wali Nagari Malai V Suku, Azirman, menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam proses pencarian dua nelayan tersebut. Ia menilai kerja sama antara warga dan BPBD menjadi kunci keberhasilan dalam misi penyelamatan kali ini.
“Mewakili pemerintah nagari, saya mengucapkan terima kasih kepada BPBD Padang Pariaman dan masyarakat yang turut membantu pencarian saudara Buduik dan Kundue. Tanpa kerja sama semua pihak, mungkin hasilnya tidak secepat ini,” tutur Azirman.
Dia menambahkan, kejadian ini harus menjadi pelajaran penting bagi para nelayan agar lebih waspada terhadap kondisi cuaca sebelum melaut. Menurutnya, keselamatan harus selalu menjadi prioritas utama dalam setiap aktivitas di laut.
Harapan ke Depan agar Nelayan Lebih Waspada Terhadap Cuaca Ekstrem
Wali Nagari Azirman menegaskan pentingnya kewaspadaan terhadap perubahan cuaca yang akhir-akhir ini sulit diprediksi.
Menurutnya, para nelayan sebaiknya memantau prakiraan cuaca dari BMKG atau sumber resmi sebelum berangkat mencari ikan.
“Harapan kami, para nelayan selalu memperhatikan informasi cuaca. Jangan memaksakan diri melaut bila kondisi angin dan gelombang sedang tidak bersahabat,” ujarnya menegaskan..
Ia juga mengimbau agar pemerintah daerah memperkuat sistem peringatan dini di wilayah pesisir. Dengan begitu, risiko kecelakaan di laut bisa diminimalkan dan keselamatan nelayan lebih terjamin.
Masyarakat Bersyukur dan Peringatkan Pentingnya Gotong Royong dalam Bencana
Kabar selamatnya dua nelayan tersebut langsung menyebar di kalangan warga Nagari Malai V Suku. Banyak masyarakat yang berbondong-bondong datang untuk menyambut kepulangan Buduik dan Kundue dengan penuh haru.
Warga menyebut peristiwa itu menjadi pengingat bahwa solidaritas dan kerja sama sangat penting di tengah situasi darurat. Tanpa kebersamaan, pencarian dua nelayan yang sempat hilang mungkin tidak akan membuahkan hasil secepat ini.
“Ini bukti bahwa gotong royong masyarakat kita masih kuat. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” kata seorang tokoh masyarakat di Korong Ujung Lambung.
Cuaca Ekstrem Masih Mengancam Wilayah Pesisir Sumatra Barat
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini mengenai potensi gelombang tinggi di perairan barat Sumatra. Kondisi angin yang bertiup cukup kencang menyebabkan laut menjadi berbahaya bagi kapal kecil dan perahu nelaydin
Masyarakat pesisir, terutama nelayan tradisional, diimbau untuk lebih berhati-hati dan menunda aktivitas melaut jika kondisi cuaca tidak mendukung. Langkah preventif tersebut sangat penting agar kejadian serupa tidak kembali terjadi di masa mendatang.
Dengan meningkatnya kesadaran bersama dan dukungan pemerintah daerah, diharapkan keselamatan para nelayan di Kabupaten Padang Pariaman dapat lebih terjamin meski di tengah cuaca ekstrem yang kerap melanda wilayah pesisir.*
Penulis: Jeki
