Bunyi Tokek Punya Tanda Mistis Tertentu, Benarkah?
![]() |
| Ilustrasi tokek yang dipercaya membawa pesan mistis dalam budaya masyarakat Indonesia. (Ilustrasi dibuat dengan AI Co-pilot/Tintanesia) |
Tintanesia - Di Indonesia, lebih tepatnya di berbagai daerah, suara tokek sering terdengar sebagai bagian dari keseharian. Ada yang menganggap bunyi tersebut, bahwa suara hewan malam yang mencari pasangan atau menandai wilayahnya. Namun bagi sebagian masyarakat, bunyi tokek bukan sekadar panggilan alam, melainkan tanda yang berhubungan dengan keberuntungan, firasat, atau energi misterius.
Keyakinan tentang tokek sudah hadir sejak lama dan diwariskan melalui cerita keluarga, petuah orang tua, hingga kepercayaan lokal yang masih bertahan. Beberapa orang menghitung jumlah bunyinya, lalu menghubungkannya dengan pertanda baik atau buruk. Ada pula yang percaya, bahwa tokek adalah hewan penjaga rumah yang mampu mendeteksi energi negatif atau kehadiran makhluk gaib.
Maka pertanyaannya muncul, apakah bunyi tokek benar memiliki makna mistis? Ataukah hanya bagian dari ekologi alam yang kebetulan diinterpretasikan secara spiritual? Jawabannya berada di antara tradisi, pengalaman batin, dan sains yang mencoba menjelaskan realitas dengan pendekatan berbeda.
Tokek dalam Pandangan Budaya dan Kepercayaan Lokal
Dalam kepercayaan Jawa kuno, tokek dianggap hewan yang memiliki hubungan dengan dunia metafisik. Pasalnya, suaranya dipercaya membawa pesan tertentu, terutama ketika terdengar pada malam hari. Masyarakat kemudian mulai mengaitkan jumlah bunyinya dengan pertanda rezeki, tamu yang akan datang, atau kejadian yang perlu diwaspadai.
Beberapa daerah bahkan, meyakini tokek sebagai penjaga rumah yang peka terhadap perubahan energi. Jika tokek tiba-tiba berbunyi keras atau berulang, sebagian orang merasa itu isyarat untuk lebih waspada. Keyakinan ini membuat tokek memiliki tempat tersendiri dalam ritme spiritual masyarakat.
Namun, tidak semua pandangan bersifat menakutkan. Ada yang justru menganggap suara tokek sebagai penanda keberuntungan atau restu alam. Di beberapa tempat, tokek dipercaya membawa keberkahan, terutama jika menetap di rumah dalam waktu lama. Dalam konteks itu, kehadirannya dipandang bukan gangguan, tetapi simbol keseimbangan.
Makna Menghitung Bunyi Tokek: Antara Permainan atau Keyakinan?
Tradisi menghitung bunyi tokek dikenal di banyak wilayah Indonesia. Beberapa orang menyebut angka-angka tersebut memiliki makna seperti "datang tamu," "dapat rezeki," hingga "berbahaya." Meski tampak sederhana, aktivitas ini sering memunculkan rasa penasaran dan kegelisahan dalam hati yang mendengarnya.
Ada yang menganggap hal ini, hanya permainan masa kecil yang diwariskan tanpa maksud mendalam. Namun bagi kelompok tertentu, bunyi tersebut termasuk ritual menghitung suara tokek masih dianggap sebagai cara membaca tanda alam. Mereka percaya bahwa semesta selalu memberi pesan, dan tokek menjadi salah satu perantaranya.
Kepercayaan ini, membuat bunyi tokek bukan sekadar suara, tetapi simbol yang menghubungkan manusia dengan hal tak kasat mata. Bagi yang tumbuh dalam budaya tersebut, sulit memisahkan antara kebiasaan dan keyakinan yang sudah mengakar sejak kecil.
Pandangan Sains Tentang Bunyi Tokek
Dalam sudut pandang biologi, tokek mengeluarkan suara untuk berkomunikasi. Bunyi itu digunakan untuk menandai wilayah, menarik pasangan, atau memperingatkan tokek lain agar menjaga jarak. Dari perspektif ilmiah, suara tokek tidak memiliki makna mistis atau tanda spiritual.
Namun, sains juga mengakui bahwa suara hewan dapat memengaruhi psikologi manusia. Ketika seseorang terbiasa hidup dalam lingkungan yang penuh tradisi dan keyakinan, suara tokek bisa memicu memori emosional yang kuat. Itulah sebabnya sebagian orang tetap merasakan pesan batin ketika mendengarnya.
Pendekatan ilmiah tidak bertujuan menggugurkan kepercayaan, tetapi memberi perspektif lain. Pada akhirnya, pengalaman batin sering kali lebih dalam daripada penjelasan logika.
Tokek sebagai Refleksi Spiritualitas dan Energi Alam
Bagi sebagian masyarakat spiritual, semua makhluk hidup membawa energi dan makna. Tokek dipandang bukan hanya hewan kecil di dinding rumah, tetapi bagian dari ekosistem simbolik. Kehadirannya dipercaya menyimpan pesan harmoni antara dunia manusia dan alam.
Beberapa praktisi metafisika bahkan mengaitkan suara tokek dengan frekuensi tertentu yang diyakini mampu merespons energi ruang. Jika suasana rumah berubah, entah karena emosi penghuni, niat buruk orang lain, atau vibrasi tak terlihat, maka tokek dipercaya memberi reaksi melalui suaranya.
Keyakinan ini tumbuh bukan dari teori, tetapi pengalaman. Dan pengalaman sering kali menjadi bahasa spiritual yang tidak selalu perlu dijelaskan.
Mitos, Realitas, dan Ruang untuk Percaya
Kepercayaan tentang bunyi tokek masih hidup karena ia bagian dari warisan budaya yang terus dipelihara. Sebagian orang memilih melihatnya sebagai simbol mistis, sebagian lain sebagai fenomena alam biasa. Namun keduanya benar dalam konteks pandangan masing-masing.
Tradisi tidak selalu membutuhkan pembuktian ilmiah untuk bertahan. Ia hidup melalui cerita, pengalaman, dan rasa hormat terhadap yang tak terlihat. Dan mungkin, di balik suara tokek pada malam sunyi, yang terdengar bukan sekadar bunyi, tetapi ajakan untuk meresapi hubungan manusia dengan semesta.
Pada akhirnya, percaya atau tidak, makna selalu lahir dari hati yang mendengarkan. Artinya, bunyi tokek bisa bermakna berbeda, sesuai dengan orang yang memaknakannya.*
Penulis: Fau
