7 Wisata di Madura ini Dianggap Mistis oleh Masyarakat

Pemandangan Jembatan Suramadu pada malam berkabut dengan cahaya lampu redup dan suasana misterius.

Ilustrasi suasana mistis Jembatan Suramadu pada malam hari. (Ilustrasi dibuat dengan AI Co-pilot/Tintanesia)

Tintanesia - Pulau Madura dikenal dengan garis pantai yang memanjang, tradisi luhur, serta alam yang masih alami. Namun di balik keindahannya, masyarakat setempat menyimpan cerita yang diwariskan turun-temurun tentang tempat-tempat yang dianggap memiliki kekuatan gaib. Kisah-kisah tersebut hidup dalam ingatan kolektif yang disampaikan dengan nada pelan dan penuh kehati-hatian, seolah menjaga keseimbangan antara dunia manusia dan yang tak kasatmata.

Sejak dibangunnya Jembatan Nasional Suramadu, Madura semakin mudah dijangkau. Namun masyarakat percaya, semakin terbuka sebuah tempat, semakin kuat pula cerita lama yang menegaskan identitas dan misterinya. Seperti bisikan angin malam yang melewati tebing dan pesisir, legenda-legenda ini terus hidup.

7 Tempat Angket di Madura

Berikut ini Tintanesia rangkumkan 7 tempat angker yang dipercaya oleh masyarakat.

1. Jembatan Suramadu

Jembatan Suramadu membentang sepanjang 5.438 meter, menjadi salah satu ikon kebanggaan Madura. Pada pagi hari, tempat ini tampak tenang dan bersahabat, sementara lampu-lampu malam memperindah siluet struktur baja raksasanya. Namun bagi sebagian warga, jembatan ini bukan sekadar penghubung daratan, melainkan ruang yang menyimpan cerita gaib.

Dalam kepercayaan masyarakat, sering muncul kisah tentang sosok perempuan berambut panjang dengan busana putih yang menampakkan diri di tengah jembatan. Masyarakat menyebut sosok itu serupa sundel bolong, makhluk yang dipercaya muncul di tempat yang sepi dan luas. Beberapa kecelakaan tunggal di jembatan ini sering dikaitkan dengan kemunculan wujud tersebut, seolah keberadaannya menjadi pertanda.

Cerita-cerita itu tetap hidup sebagai bagian dari mitos lokal, tidak untuk menakut-nakuti, tetapi sebagai pengingat bahwa ada batas yang tidak selalu bisa dijelaskan oleh nalar manusia.

2. Gunung Geger

Gunung Geger di Bangkalan dikenal sebagai pusat spiritual sejak masa leluhur. Meski secara geografi hanya berupa bukit, perannya dalam kehidupan batin masyarakat membuatnya dipandang jauh lebih besar dari bentuknya. Empat gua keramat di dalamnya menjadi pusat praktik tapa dan pencarian ilmu batin.

Dalam cerita masyarakat, gua-gua ini dihuni penjaga gaib yang dipercaya mampu memberikan pusaka dan kekuatan supranatural. Keris, ilmu kanuragan, hingga kemampuan batin dianggap dapat diperoleh melalui laku spiritual dan restu penjaga tak terlihat di tempat-tempat itu. Kisah tentang mereka yang berhasil mendapatkan sesuatu dari tempat ini menjadikan Gunung Geger bagian penting dari kepercayaan lokal.

Tidak semua cerita dapat dijelaskan logika, namun keberadaannya menguatkan identitas masyarakat Madura sebagai penjaga tradisi leluhur yang masih hidup hingga kini.

3. Mercusuar Sembilangan

Mercusuar Sembilangan merupakan peninggalan kolonial Belanda yang telah berdiri lebih dari satu abad. Dulu, bangunan ini memandu kapal yang melewati perairan selat Madura dengan cahaya yang setia memotong gelap malam. Kini, mercusuar itu bukan hanya simbol sejarah, tetapi juga misteri.

Masyarakat setempat percaya bahwa bangunan tua ini memiliki penjaga dari dimensi lain. Hawa dingin yang muncul tiba-tiba, bayangan samar, dan cerita penampakan menjadi bagian dari legenda yang tersebar secara turun-temurun. Kemudian suara langkah tanpa wujud dan perubahan suasana yang mendadak pekat dianggap sebagai bagian dari kehadiran makhluk penunggu.

Cerita-cerita itu menjadikan mercusuar bukan sekadar monumen masa lalu, tetapi ruang yang menyimpan dua sejarah: sejarah manusia, dan sejarah yang tidak tercatat.

4. Kota Tua Kalianget

Kota Tua Kalianget merupakan pusat modernisasi industri garam pada masa kolonial. Sisa-sisa bangunan Belanda yang terbengkalai menjadi saksi bisu perjalanan panjang waktu. Namun masyarakat percaya, bangunan-bangunan tersebut menyimpan sisa energi yang tak pernah benar-benar hilang.

Beberapa kisah menceritakan penampakan kepala manusia yang berlumuran darah muncul di sudut bangungan sunyi. Ada pula cerita tentang suara pintu terbuka tanpa sentuhan, dan langkah kaki yang terdengar di malam hari. Bagi masyarakat, kisah tersebut bukan sekadar cerita horor, melainkan bagian dari sejarah spiritual kawasan itu.

Renovasi yang dilakukan pada beberapa bangunan modern tidak menghapus legenda tersebut, tetapi justru menguatkan ikatan antara masa kini dan masa lalu.

5. Bukit Jaddih

Bukit Jaddih dulunya merupakan tambang batu kapur yang luas dengan tebing tinggi menjulang dan air danau buatan berwarna kebiruan. Pemandangan yang tersisa tampak menakjubkan, namun kepercayaan masyarakat menganggap tempat ini sebagai wilayah yang memiliki kekuatan gaib.

Pada masa penambangan masih aktif, beberapa pekerja menceritakan kemunculan wajah perempuan di dinding kapur. Masyarakat percaya bahwa di area tersebut terdapat pemakaman keramat leluhur yang tidak boleh diganggu sembarangan. Setiap perubahan pada tanah dianggap harus mendapat restu penjaga gaib.

Kisah ini menegaskan hubungan masyarakat Madura dengan alam dan roh nenek moyang yang dijaga dengan penuh rasa hormat.

6. Pantai Nepa

Pantai Nepa di Sampang memiliki panorama alami yang tenang dan asri. Hembusan angin laut dan ombak yang teratur menciptakan suasana damai, namun cerita masyarakat memberikan dimensi lain pada pantai ini. Ada kepercayaan bahwa pantai ini memiliki siklus gaib yang berulang setiap lima tahun.

Masyarakat meyakini, pantai ini menuntut tumbal sebagai bentuk keseimbangan antara dunia manusia dan penghuni tak terlihat. Hilangnya seseorang secara misterius di masa lalu sering dikaitkan dengan kepercayaan tersebut. Tidak ada yang tahu bagaimana atau mengapa, namun kepercayaan itu tetap terjaga.

Legenda ini bertahan sebagai bagian dari identitas budaya masyarakat pesisir Madura.

7. Keraton Sumenep

Keraton Sumenep adalah warisan budaya yang berdiri megah sejak abad ke-18. Arsitekturnya merefleksikan perpaduan budaya Jawa, Arab, dan Eropa, sementara suasananya menyimpan nuansa kerajaan yang sakral. Masyarakat percaya, keraton ini masih dijaga oleh para leluhur dan makhluk halus yang membawanya ke ranah spiritual.

Salah satu tempat paling misterius adalah kamar utama raja yang tidak boleh dimasuki tanpa izin. Dalam cerita masyarakat, kamar itu memiliki energi kuat yang dapat memengaruhi manusia secara mental. Sebuah kisah lama menyebutkan, seseorang mengalami perubahan perilaku setelah memaksakan diri masuk ke ruangan tersebut.

Kepercayaan ini menegaskan bahwa keraton bukan sekadar bangunan sejarah, tetapi ruang hidup bagi warisan spiritual dan budaya Madura.

Madura bukan hanya pulau yang penuh tradisi dan budaya, tetapi juga tanah yang menyimpan legenda gaib yang hidup dalam keyakinan masyarakatnya. Cerita-cerita mistis ini menjadi bagian dari identitas lokal. Bukan untuk menakutkan, tetapi sebagai jejak spiritual yang menegaskan bahwa sejarah, budaya, dan dunia gaib berjalan bersisian.*

Penulis: Fau

Posting Komentar