Guru SMKN 1 Sintoga Ditempa Lewat IHT, Siap Hadapi Perubahan
![]() |
Peristiwa Guru SMKN 1 Sintoga ikuti kegiatan UHT/Jeki |
Tintanesia, Padang Pariaman – Upaya meningkatkan kualitas tenaga pendidik terus dilakukan oleh SMKN 1 Sintuak Toboh Gadang (Sintoga). Melalui kegiatan In-House Training (IHT) 2025, para guru dibekali strategi baru dalam menghadapi perubahan dunia pendidikan yang semakin dinamis. Langkah ini menjadi komitmen nyata sekolah dalam menciptakan pembelajaran yang adaptif dan berdaya saing.
Pelatihan yang digelar pada Selasa, 14 Oktober 2025, berlangsung di lingkungan SMKN 1 Sintoga. Kegiatan tersebut diikuti seluruh tenaga pendidik di bawah bimbingan langsung Kepala Sekolah, Edwin. Dengan semangat kebersamaan, para guru antusias mengikuti setiap sesi yang dirancang untuk memperkuat kompetensi profesional mereka.
IHT ini menghadirkan Misdawati, pengawas SMK Kabupaten Padang Pariaman, sebagai narasumber utama. Ia mengusung tema “Meningkatkan Kompetensi Guru dalam Menghadapi Transformasi Pendidikan yang Berkelanjutan.” Tema ini sejalan dengan kebutuhan guru masa kini untuk mampu menyesuaikan diri dengan kemajuan teknologi serta perubahan pola belajar siswa.
Peningkatan Mutu Pembelajaran Lewat Pengalaman
Sesi awal kegiatan diisi dengan berbagi pengalaman antar guru terkait tantangan yang mereka hadapi selama proses belajar mengajar. Dalam suasana diskusi yang terbuka, para pendidik saling bertukar pandangan mengenai strategi mengajar yang efektif di era digital. Interaksi tersebut memunculkan beragam gagasan baru yang dapat diterapkan di kelas.
Dalam kesempatan itu, Misdawati memberikan solusi praktis untuk mengatasi hambatan yang sering muncul dalam kegiatan pembelajaran. Pengawas yang berpengalaman itu menekankan pentingnya adaptasi guru terhadap kebutuhan peserta didik yang semakin beragam. Menurutnya, guru harus mampu menghadirkan metode pembelajaran yang inovatif agar siswa tetap termotivasi dalam belajar.
“Proses belajar tidak dapat sepenuhnya berlangsung secara utuh apabila tidak ada peran orang tua di dalamnya, sehingga perlu juga kolaborasi dengan peran orang tua,” ujar Misdawati saat memberikan materi.
Pernyataan tersebut menegaskan bahwa keberhasilan pendidikan tidak hanya bertumpu pada guru, tetapi juga membutuhkan dukungan keluarga. Sinergi antara sekolah dan orang tua menjadi kunci menciptakan suasana belajar yang menyenangkan serta berkelanjutan.
Penguatan Peran Guru dalam Dunia Pendidikan
Memasuki siang hari, kegiatan berlanjut dengan sesi refleksi yang bertujuan merangkum hasil diskusi dan pengalaman peserta. Setiap guru diberikan kesempatan untuk menyampaikan pandangan serta perasaan mereka selama pelatihan berlangsung. Sesi ini menjadi momen penting untuk memperkuat nilai-nilai profesionalisme di kalangan tenaga pendidik.
Salah seorang guru peserta IHT menyampaikan kesan mendalamnya terhadap profesi yang dijalani.
“Hal yang berkesan ketika menjadi guru yaitu ketika peserta didik tersenyum bahagia saat berhasil sesuai harapan atau mendengarkan keluh kesah mereka,” ungkapnya.
Pernyataan tersebut menggambarkan bahwa peran guru tidak hanya sebatas menyampaikan ilmu pengetahuan. Guru juga hadir sebagai pendengar dan pembimbing yang memahami kondisi emosional peserta didik. Melalui pelatihan ini, para pendidik diharapkan semakin peka terhadap kebutuhan sosial dan psikologis siswa.
Kebersamaan dan Penutupan Penuh Makna
Menjelang siang, suasana semakin hangat dengan kegiatan “Babacakan” atau makan bersama seluruh peserta pelatihan. Momen ini menjadi wadah mempererat tali silaturahmi dan memperkuat solidaritas antarpendidik. Semangat kebersamaan tersebut mencerminkan nilai gotong royong yang terus dijaga di lingkungan sekolah.
Setelah makan bersama, kegiatan dilanjutkan dengan presentasi hasil refleksi dari setiap kelompok guru. Dalam sesi ini, masing-masing kelompok menyampaikan ide dan rencana tindak lanjut untuk diterapkan di sekolah. Presentasi tersebut menjadi penanda bahwa pelatihan bukan hanya seremonial, melainkan awal dari penerapan nyata di lapangan.
Kegiatan IHT resmi ditutup dengan suasana penuh keakraban dan harapan baru. Kepala SMKN 1 Sintoga menyampaikan apresiasi kepada seluruh guru yang telah berpartisipasi aktif selama pelatihan. Diharapkan kegiatan semacam ini dapat menjadi budaya positif yang terus berlanjut untuk meningkatkan mutu pendidikan di masa depan.*
Penulis: Jeki