Bunyi Cecak Tanda Hantu Muncul, Bikin Pemuda Madura Takut

Pria muda asal Sampang duduk di teras rumah pada malam hari, mendengar bunyi cicak bersahutan dengan suasana mistis di kampung Madura.
Ilustrasi Seorang Pemuda Asal Sampang Madura duduk di teras saat malam sunyi. (Sumber: Ilustrasi Canva AI/Tintanesia)

Tintanesia, Madura - Namnya Faiz (27). Pemuda beralamatkan Sampang Madura ini masih mengingat jelas malam ketika bunyi cecak membuat bulu kuduknya berdiri. Dia memiliki pengalaman mistik mencekam yang dihubungkan dengan kepercayaan lama pulau garam, yakni bunyi cecak bersahutan tanda hantu muncul.

Beberapa bukan lalu, sekitar pukul dua belas malam, suasana kampungnya di Sampang begitu sepi dan hanya terdengar desir angin menembus sela-sela pepohonan di sekitar rumahnya. Malam yang awalnya tenang, justru berubah menegangkan setelah serangkaian bunyi cecak terdengar bersahutan di atas atap.

Semula, Faiz hanya berniat keluar untuk buang hajat di kamar mandi belakang rumah. Setelah itu, ia duduk santai di teras sambil menikmati rokok kelintingan khas Madura yang digulungnya sendiri. Beberapa isapan pertama terasa menenangkan, namun ketenangan itu perlahan sirna ketika suara cecak semakin nyaring dan datang dari berbagai arah.

Faiz Mengira, bunyi cecak malam itu terdengar tidak wajar karena seolah saling menyahut, membentuk irama yang membuat jantung berdebar. Kemudian dia mengingat, dalam tradisi lisan masyarakat Sampang, bunyi cecak di malam hari sering dianggap pertanda kehadiran makhluk halus.

“Waktu itu saya langsung ingat cerita orang tua dulu, yaitu, kalau ada cecak bunyi ramai-ramai berarti ada hantu lewat atau muncul,” tutur Faiz kepada Tintanesia, Selasa 21 Oktober 2025.

Terbius Kisah Bunyi Cecak Hantu Muncul

Kepercayaan bahwa bunyi cecak menjadi pertanda gaib bukan hal baru bagi warga Madura terutama Faiz. Dia sudah sering mendengar kisah dari para sesepuh yang meyakini, bahwa hewan kecil ini punya kepekaan terhadap alam gaib.

Menurut cerita turun-temurun, kata Faiz lebih lanjut mengisahkan, makhluk tak kasatmata konon sering menampakkan diri dalam bentuk tanda-tanda alami, termasuk suara binatang tertentu.

Sebenarnya, Faiz dulu sempat menganggap hal itu hanya cerita pengantar tidur. Namun malam itu, saat dirinya sendirian di teras, suara cecak yang berulang-ulang justru membuat keyakinannya goyah.

“Awalnya saya pikir biasa, tapi kok lama-lama seperti ada yang aneh. Rasanya seperti sedang diawasi,” ungkapnya pelan.

Ditambahkan Faiz, rasa takutnya datang bukan hanya karena bunyi hewan tersebut, melainkan juga suasana malam yang sangat hening. Yakni angin berhembus pelan, lampu gantung di depan rumah berayun pelan, dan bayangan pepohonan membuat pikirannya semakin gelisah.

"Apakah benar cecak bisa menjadi tanda adanya makhluk tak terlihat?" kata Faiz menceritakan pertanyaan yang tiba muncul saat itu.

Soal Cecak Berbunyi Hantu Muncul, Logika dan Fakta Diadu

Sebagai generasi muda, Faiz sebenarnya tidak ingin sepenuhnya mempercayai mitos. Dia mencoba berpikir logis bahwa suara cecak hanyalah bentuk komunikasi alami antar sesama hewan.

Namun, rasa takut yang datang tiba-tiba membuat pikirannya bercampur antara logika dan keyakinan lama yang sulit dilepaskan.

“Saya sadar ini bisa jadi cuma kebetulan, tapi rasa takut itu susah dihapus,” ujarnya jujur.

Faiz sempat mencoba menenangkan diri dengan menatap langit yang cerah malam itu. Kemudian, dia menghembuskan asap rokok perlahan, berharap pikirannya kembali tenang.

Hanya saja semakin ingin tambah tenang, suara cecak yang terdengar justru bertambah keras. Bahkan membuat dia tak sanggup menahan ketegangan di dadanya.

Akhirnya, Faiz memilih masuk ke dalam rumah dan menutup pintu rapat-rapat. Meski mencoba menertawakan ketakutannya sendiri, dalam hati kecilnya masih ada sisa rasa was-was.

"Ya, Akhirnya saya tidur dengan lampu menyala malam itu, karena jujur saja, bayangan cerita orang tua masih terngiang di kepala waktu itu," katanya sambil tertawa kecil.

Bunyi Cecak Bersahutan, ilmiah?

Dijelaskan Faiz, bahwa menurut pandangan ilmiah, suara cecak sebenarnya merupakan bentuk komunikasi alami yang dipakai untuk menandai wilayah atau menarik perhatian pasangan.

Namun dalam pandangan budaya masyarakat Madura, suara itu justru sering dihubungkan dengan pertanda mistis. Perbedaan tafsir inilah yang membuat mitos bunyi cecak tetap hidup di tengah masyarakat modern.

Bahkan sebagian orang percaya, ketika cecak berbunyi tepat di saat tertentu seperti tengah malam atau saat seseorang sedang membicarakan hal gaib, itu termasuk isyarat kehadiran makhluk halus. Ada pula yang mengaitkannya dengan kabar buruk, seperti pertanda seseorang akan mengalami kesialan.

“Saya tidak tahu mana yang benar, tapi kisah itu membuat suasana malam jadi lebih berkesan,” ujar Faiz sambil tersenyum.

Bagi sebagian warga, kepercayaan seperti itu bukan sekadar mitos menakutkan, melainkan bentuk kearifan lokal. Cerita-cerita mistis semacam ini diyakini sebagai cara nenek moyang menanamkan rasa waspada terhadap hal-hal yang tidak bisa dijelaskan dengan logika.

Sementara Faiz sendiri, menganggap pengalaman malam itu sebagai pelajaran bahwa antara alam nyata dan dunia gaib kadang sulit dipisahkan.

Zaman Modern, di Madura Kearifan Mistis Masih Bertahan

Kini, Faiz mengaku sudah lebih tenang ketika mendengar bunyi cecak di malam hari. Namun, ingatan tentang malam penuh misteri itu masih melekat kuat di benaknya.

Meski mencoba berpikir rasional, bagian dari dirinya tetap menyimpan keyakinan bahwa ada sesuatu di luar nalar manusia yang tak bisa dijelaskan. “Kalau dibilang percaya, saya nggak sepenuhnya, tapi kalau dibilang tidak, rasanya juga bohong,” ungkapnya mantap.

Kisah Faiz ini menunjukkan, warisan kepercayaan mistis masih memiliki tempat di hati masyarakat Madura. Di tengah derasnya arus modernisasi, mitos semacam ini tetap bertahan, menjadi bagian dari identitas budaya yang unik.

Faiz menganggap, pengalamannya itu tidak hanya kisah yang menakutkan, tetapi imbas dari kisah kepercayaan masyarakat yang secara intens diceritakan kepada para generasinya.

"Mungkin benar, bunyi cecak hanya suara hewan biasa. Tapi kalau sudah tengah malam dan suasananya sunyi, siapa pun bisa merasa merinding," paparnya.*

Penulis: Fau

1 komentar
Batal
Comment Author Avatar
ILFI
Hem, Kayak aku dulu... Lari saat ada bunyi cecak banyak.... hehehehe.... Terimakasi.. Love you Tintanesia emmmuach