Ungkap Aroma Gaib Pasetran Gondo Mayit di Blitar

Pemandangan mistis Pasetran Gondo Mayit Blitar di tepi laut selatan saat senja, dengan kabut tipis dan aura spiritual lembut.
Ilustrasi suasana Pasetran Gondo Mayit, Blitar. (Ilustrasi dibuat dengan AI Co-Pilot/Tintanesia)

Tintanesia - Di tepi selatan Blitar, di antara debur ombak Pantai Tambakrejo dan desir angin laut, ternyata ada sebuah tempat yang namanya saja sudah membuat bulu kuduk meremang. Apa itu? Yakni Pasetran Gondo Mayit.

Menyebut Pasetran Gondo Mayit tentu bikin bulu badan berdiri, sebab “gondo mayit” berarti bau mayat. Namun, di balik aroma kematian yang tersemat di sebutannya itu, ternyata tersimpan kisah spiritual yang justru memancarkan ketenangan dan kesakralan.

Bagi masyarakat sekitar, Pasetran Gondo Mayit bukan sekadar tempat ziarah, tetapi juga ruang antara dunia manusia dan alam gaib. Di sanalah legenda masa lampau masih bernafas, seolah ditiup oleh angin laut dan diselimuti kabut misteri yang lembut.

Lokasi yang Menyatu dengan Laut dan Langit

Pasetran Gondo Mayit terletak di Pantai Tambakrejo, Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Dari pusat kota Blitar, perjalanan ke arah selatan akan membawa pengunjung melalui perbukitan hijau dan jalan berkelok menuju pesisir. Di ujung barat pantai, terdapat sebuah bukit kecil yang menjorok ke laut, semacam, tempat di mana pasetran ini berada.

Berbicara panorama di sekitarnya, tentu tergolong memikat. Hal itu karena laut biru beradu dengan karang yang kokoh. Sementara di atasnya berdiri pelataran suci, tempat para peziarah menundukkan kepala.

Saat sore tiba, mentari tenggelam perlahan di balik ombak, memantulkan cahaya keemasan di antara kabut asin. Banyak yang percaya, suasana senja di tempat tersebut sering kali menghadirkan getaran gaib. Jadi, seolah alam ingin mengingatkan bahwa tempat ini bukan sekadar destinasi wisata biasa.

Asal-Usul Nama “Gondo Mayit”

Nama “Gondo Mayit” telah menjadi bahan cerita turun-temurun di kalangan masyarakat Blitar. Menurut kisah yang paling sering diceritakan, konon di bukit itu, ditemukan jasad seseorang yang mengeluarkan bau menyengat. Sejak saat itulah tempat tersebut dikenal dengan sebutan Pasetran Gondo Mayit. Mengingat pasetran berarti petilasan atau tempat pertapaan.

Namun, ada versi lain yang jauh lebih spiritual. Yakni dikisahkan di tempat tersebut, pernah bertapa seorang leluhur sakti. Selama masa semedinya, tubuh sang pertapa memancarkan aroma mistis. Bukan bau busuk, melainkan wangi dupa kematian yang menandai penyatuan jiwa dengan alam baka.

Bagi sebagian orang waktu itu, aroma tersebut bukan tanda kematian, tetapi simbol moksa, lenyapnya raga dalam kesempurnaan jiwa.

Jejak Mbah Gondo Mayit, Sang Pertapa Majapahit

Legenda lain menyebutkan, bahwa tempat itu merupakan petilasan Mbah Gondo Mayit atau Ki Gondo Mayit, tokoh sakti dari masa Kerajaan Majapahit. Ia dikenal sebagai sosok yang meninggalkan dunia fana dengan cara moksa, menghilang secara gaib tanpa meninggalkan jasad.

Kisahnya itu, menjadi bagian penting dari tradisi spiritual Jawa, di mana manusia dapat mencapai penyatuan sempurna dengan semesta melalui laku tapa brata.

Para peziarah yang datang sering membawa bunga, dupa, dan air laut untuk sesaji. Mereka percaya, bahwa Mbah Gondo Mayit masih menjaga tempat itu dalam wujud gaib, memberikan perlindungan dan ketenangan bagi siapa pun yang datang dengan niat tulus.

Penjaga Laut Selatan dan Aura Mistis di Sekitarnya

Selain legenda pertapa, masyarakat sekitar juga meyakini bahwa Pasetran Gondo Mayit berada di bawah pengawasan makhluk halus penjaga laut selatan. Mereka disebut sebagai pasukan gaib yang masih memiliki hubungan dengan penguasa Laut Kidul, sang Ratu yang melegenda dalam kebudayaan Jawa.

Konon, pernah didengar suara gamelan halus di malam tertentu. Kemudian pernah terlihat juga, cahaya redup menari di atas permukaan laut. Meski tidak semua percaya, kisah-kisah semacam itu menambah daya tarik mistis tempat itu.

Apalagi aura ketenangan bercampur misteri semacam itu, menjadikan Pasetran Gondo Mayit bukan sekadar tempat ziarah, tetapi juga cermin keyakinan masyarakat Jawa terhadap keseimbangan antara alam kasatmata dan alam gaib.

Antara Wisata dan Ziarah Spiritual

Kini, Pasetran Gondo Mayit mulai dikenal sebagai destinasi wisata spiritual. Banyak pengunjung datang untuk merasakan energi tenang dari tempat itu, sekaligus menikmati panorama laut selatan yang menawan. Serta, tampaknya pemerintah daerah telah berupaya menata kawasan tersebut, agar tetap lestari tanpa mengurangi kesakralannya.

Satu hal yang akan ditemukan jika kamu datang ke tempat itu. Yakni  diantara desir angin dan aroma dupa, kamu seolah diajak merenung tentang makna kehidupan dan kematian. Maka bisa dikatakan, bahwa Pasetran Gondo Mayit bukan sekadar nama menyeramkan, melainkan pengingat bahwa kematian bukan akhir dari segalanya, melainkan perjalanan menuju keabadian yang lebih luas.

Mitos Sebagai Cermin Budaya

Seperti banyak legenda lain di tanah Jawa, kisah Pasetran Gondo Mayit tergolong dalam jendela menuju cara masyarakat memahami hubungan antara manusia, alam, dan dunia tak kasatmata. Entah nyata atau sekadar cerita rakyat, keberadaannya telah menjadi bagian dari ingatan kolektif yang patut dijaga.

Tempat itu seakan mengajarkan, bahwa di balik misteri, selalu ada nilai spiritual yang bisa direnungkan. Adanya Pasetran Gondo Mayit bukan untuk menakuti, tetapi untuk mengingatkan, bahwa hidup dan mati hanyalah dua sisi dari keabadian yang sama.

Penulis: Fau

Posting Komentar