Pernah Berlibur ke Lawang Sewu? Berikut 7 Misterinya Menurut Masyarakat
![]() |
| Ilustrasi suasana mistis Lawang Sewu Semarang di bawah cahaya bulan, menghadirkan nuansa sejarah dan misteri yang memikat. (Ilustrasi dibuat dengan AI Co-pilot/Tintanesia) |
Tintanesia - Di jantung Kota Semarang, berdiri megah sebuah bangunan kolonial yang menyimpan sejuta cerita. Apa itu? Yakni Lawang Sewu. Dari kejauhan, deretan jendelanya tampak seperti mata-mata tua yang mengamati setiap langkah pengunjung. Saat senja turun, hembusan angin dari celah pintu seolah membawa bisikan masa lalu. Yaitu tentang sejarah, penderitaan, dan misteri yang tak pernah sepenuhnya sirna.
Bagi masyarakat Semarang Lawang Sewu tidak bangunan tua peninggalan Belanda. Tetapi termasuk saksi bisu dari kisah manusia yang terhimpit antara dunia nyata dan dunia gaib. Diyakini setiap lorongnya menyimpan getar yang sulit dijelaskan, membuat siapa pun yang melangkah di dalamnya merasa seolah tengah diawasi oleh bayangan yang tak kasatmata.
Lawang Sewu Menyentuh Alam Gaib?
Lawang Sewu dibangun pada awal abad ke-20 sebagai kantor perusahaan kereta api Belanda, Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS). Dalam perjalanan waktu, bangunan ini menjadi saksi bisu pergulatan sejarah. Masing-masing pendudukan Jepang, pertempuran, hingga masa kemerdekaan. Di ruang-ruang bawah tanahnya, konon, banyak nyawa melayang akibat kekerasan dan penyiksaan.
Tragedi yang mengendap di dinding-dinding tua itulah yang dipercaya masyarakat sebagai akar munculnya berbagai fenomena mistis. Lawang Sewu dianggap memiliki aura spiritual yang kuat, yakni semacam tempat roh-roh masa lalu belum menemukan kedamaian. Dari cerita turun-temurun, lahirlah tujuh misteri yang hingga kini masih menebar pesonanya di kalangan pencinta kisah gaib.
7 Misteri Lawang Sewu Versi Kepercayaan Masyarakat
Berikut ini, Tintanesia menguraikan 7 hal mistis di Lawang Sewu Semarang, sesuai dengan kepercayaan masyarakat:
1. Seribu Pintu yang Tak Pernah Benar-Benar Dihitung
Meski namanya berarti “seribu pintu,” faktanya jumlah pintu di Lawang Sewu tidak pernah mencapai angka tersebut. Namun masyarakat percaya, jumlah pintunya tak bisa dihitung dengan pasti, karena pintu-pintu itu semacam hidup. Kadang terbuka ke ruang berbeda, kadang berujung buntu.
Bagi masyarakat sekitar, pintu itu melambangkan jalan antara dunia. Maka Lawang Sewu diyakini sebagai gerbang penghubung antara alam manusia dan alam gaib. Setiap daun pintu yang berderit di malam hari, dianggap pertanda ada makhluk halus yang sedang melintas, menjaga kesunyian bangunan tua itu.
2. Penampakan Wanita Belanda di Lorong Tengah
Salah satu kisah paling sering diceritakan pengunjung adalah penampakan seorang wanita bergaun putih dengan rambut pirang terurai di lorong tengah lantai dua. Konon, sosok itu adalah arwah seorang pegawai Belanda yang bunuh diri karena cintanya tak direstui.
Bayangan melintas di depan kaca besar, atau langkah sepatu hak tinggi tinggi kadang terdengar di tengah keheningan. Dalam budaya Jawa, roh yang meninggal karena kecewa diyakini sulit pergi, terikat oleh kenangan dan penyesalan. Sosok wanita ini menjadi simbol kesedihan yang tak pernah sembuh oleh waktu.
3. Sumur Tua Penjaga Pintu Gaib
Di salah satu sudut halaman belakang Lawang Sewu, terdapat sumur tua yang dipercaya sebagai pusat energi mistis. Airnya jarang surut meski kemarau panjang, dan masyarakat setempat menyebutnya sebagai “sumur penjaga pintu gaib.”
Menurut cerita lama, siapa pun yang berani menatap ke dalam sumur pada malam Jumat Kliwon, akan melihat bayangan dunia lain. Bukan tempat penampungan air, sumur ini dianggap sebagai mata bumi, yakni, simbol hubungan antara manusia dengan kekuatan alam yang lebih dalam dan tak terlihat.
4. Ruang Bawah Tanah yang Dihuni Arwah Tentara
Lawang Sewu memiliki ruang bawah tanah yang dulunya digunakan sebagai penjara saat masa pendudukan Jepang. Ruangan lembap dengan genangan air itu, diyakini menjadi tempat arwah tentara dan tahanan yang tewas tanpa upacara pemakaman layak.
Dipercaya, ada suara rantai yang diseret atau jeritan samar dari balik tembok. Dalam tradisi Jawa, roh yang meninggal dengan penderitaan mendalam disebut roh gentayangan, mencari ketenangan yang belum ditemukan.
5. Lorong Cermin dan Bayangan Tanpa Wajah
Di salah satu ruangan, terdapat deretan cermin besar yang kini sebagian telah buram. Para pemandu wisata sering memperingatkan pengunjung agar tidak terlalu lama menatapnya, sebab beberapa orang mengaku melihat pantulan wajah tanpa mata atau tanpa kepala.
Cermin dalam simbolisme Jawa kuno ini, dianggap sebagai medium antara dua dimensi. Saat seseorang menatapnya terlalu lama, batas antara diri dan dunia gaib bisa menipis. Di Lawang Sewu, cermin-cermin itu dipercaya menjadi portal kecil yang menghubungkan dunia nyata dengan dunia roh.
6. Tangga Spiral Menuju Dimensi Lain
Salah satu ikon Lawang Sewu yang mencuri perhatian, adalah tangga spiral yang indah, terbuat dari besi tua dan kayu jati. Namun di balik keanggunannya, tangga ini memiliki cerita mistis. Banyak pengunjung merasa langkah mereka berat atau tiba-tiba kehilangan arah saat menaikinya.
Dalam kepercayaan lokal, gerakan spiral melambangkan perjalanan jiwa menuju alam lain. Tangga ini, seolah menjadi lambang perjalanan spiritual antara masa kini dan masa lalu, antara manusia dan kenangan yang belum usai.
7. Bayangan Hitam Penjaga Lawang Utama
Terakhir sosok tinggi besar berwujud bayangan hitam di dekat pintu utama. Sosok ini tak pernah bergerak, tapi terasa memantau siapa pun yang masuk setelah matahari tenggelam.
Sebagian warga meyakini sosok itu adalah penjaga Lawang Sewu, yakni, makhluk gaib yang melindungi bangunan dari tangan-tangan jahil. Dia dianggap bagian dari roh pelindung tempat bersejarah, seperti penunggu alas dalam mitologi Jawa, yang menjaga keseimbangan antara manusia dan alam halus.
Simbolisme dan Arti Mistis Lawang Sewu
Bagi masyarakat Semarang, Lawang Sewu tidak hanya tempat wisata bersejarah. Melainkan, simbol pertemuan dua dunia masa lalu dan masa kini, yang nyata dan yang gaib. Keindahan arsitekturnya menjadi saksi bagaimana manusia berusaha memahami makna di balik ketakutan dan rasa hormat terhadap yang tak kasatmata.
Dalam pandangan spiritual Jawa, tempat seperti Lawang Sewu mesti dijadikan pengingat, bahwa kehidupan tidak berhenti pada apa yang terlihat. Setiap jendela, pintu, dan lorong menyimpan pesan agar manusia selalu menghargai sejarah dan arwah yang pernah menghuninya.
Jadi itulah 7 misteri Lawang Sewu yang dipercaya oleh masyarakat. Terimakasih.*
Penulis: Fau
