7 Hal Mistis di Gunung Ijen yang Jarang Diketahui Pendaki
![]() |
| Ilustrasi gambar suasana mistis Gunung Ijen dengan api biru dan kabut pekat. (Ilustrasi dibuat dengan AI Co-pilot / Tintanesia) |
Tintanesia - Gunung Ijen tak hanya memikat dengan fenomena blue fire yang langka di dunia. Di balik kabut dan kawahnya yang menawan, gunung ini menyimpan kisah-kisah mistis yang menembus logika manusia. Seakan para pendaki yang menapaki jalurnya, kerap merasakan aura yang berbeda. Seolah-olah waktu berhenti dan alam berbicara dalam bahasa gaib di sana.
Pasalnya dalam setiap desir angin dan langkah kaki di jalur batu, Ijen memanggil dengan pesona magisnya. Cerita-cerita turun-temurun dari masyarakat sekitar yang akan diurai ini bukan hanya legenda, tetapi bagian dari roh gunung itu sendiri. Mari menelusuri tujuh misteri yang jarang diketahui, di mana keindahan dan keangkeran berjalan berdampingan.
Gunung Ijen yang terletak di perbatasan Banyuwangi dan Bondowoso ini, dikenal sebagai salah satu destinasi pendakian paling menakjubkan di Jawa Timur. Namun bagi warga setempat, gunung ini lebih dari sekadar tempat wisata. Bisa dikatakan, Ijen termasuk tempat yang sakral. Yakni dihuni kekuatan halus yang menjaga keseimbangan alam.
Kepercayaan ini tumbuh dari berbagai peristiwa yang sulit dijelaskan. Hilangnya pendaki, suara aneh dari kawah, hingga penampakan makhluk tak kasat mata menjadi bagian dari cerita yang diwariskan dari generasi ke generasi. Kisah-kisah itu bukan untuk menakuti loh, tetapi semacam mengingatkan bahwa manusia hanyalah tamu di wilayah yang dijaga alam dan roh penjaganya.
Simbolisme dan Arti Mistis Gunung Ijen
Bagi masyarakat sekitar, Gunung Ijen melambangkan keseimbangan antara kehidupan dan kematian. Kawahnya yang berapi biru dianggap sebagai pintu menuju alam gaib, tempat roh dan energi bertemu. Setiap fenomena alam di Ijen memiliki makna simbolis. Yaitu kabut tebal melambangkan rahasia, suara kawah melambangkan peringatan, dan api biru adalah cahaya penjaga kehidupan.
Pasalnya kepercayaan ini membentuk sikap hormat terhadap gunung. Yaitu setiap langkah harus disertai niat baik dan tutur yang santun. Di sanalah letak nilai spiritual Ijen, yakni, sebuah ajakan untuk memahami hubungan manusia dengan kekuatan yang tak terlihat.
7 Mistis Gunung Ijen
Berikut ini, Tintanesia menguraikan 7 hal mistis yang ada di Gunung Ijen. Harap dicatat, sebelum mendaki ke sana.
1. Penampakan Penambang Gaib
Sesuai dengan penelusuran Tintanesia, yaitu, beberapa pendaki mengaku melihat sosok penambang tanpa kepala atau tanpa wajah berjalan di malam hari. Mereka tampak memanggul keranjang belerang, melangkah perlahan di jalur tambang, lalu lenyap tanpa jejak.
Kejadian dipercaya oleh warga sekitar, sebagai arwah para penambang yang gugur akibat gas beracun atau terjatuh ke kawah. Meski menyeramkan, penampakan ini sering dianggap sebagai pengingat agar pendaki tidak meremehkan bahaya alam dan menghargai kerja keras para penambang.
2. Suara Tangisan dari Dalam Kawah
Menjelang dini hari, suara lirih mirip tangisan kadang terdengar dari dasar kawah. Pendaki yang berani mendekat menggambarkannya sebagai suara yang menggema lembut, antara nyata dan tidak.
Sementara masyarakat percaya, itu termasuk jeritan roh korban tambang atau makhluk penjaga kawah yang marah karena ulah manusia. Tangisan itu menjadi simbol kesedihan alam, peringatan agar manusia tidak melanggar batas dan berbicara kasar di tempat suci.
3. Api Biru dan Penjaga Gaib
Fenomena blue fire memang dapat dijelaskan secara ilmiah, yakni semacam gas belerang yang terbakar menciptakan cahaya biru. Namun dalam kepercayaan lokal, api itu termasuk wujud penjaga gaib berbentuk naga biru yang bersemayam di kawah.
Pendaki yang peka kadang melihat bayangan besar bersisik di antara asap, seolah sedang menjaga kawah dari gangguan manusia. Bagi masyarakat, api biru adalah simbol kekuatan spiritual yang memadukan keindahan dan bahaya dalam satu tarikan napas.
4. Hutan Angker di Lereng Ijen
Sebelum puncak, ada hutan lebat yang dijuluki warga sebagai Alas Purwo kecil. Banyak pendaki mengaku tersesat di sana, kompas berputar tanpa arah, atau waktu terasa berjalan lambat.
Hutan ini diyakini dihuni makhluk penunggu yang tak suka manusia sombong. Mereka menguji niat setiap pendaki yang melintas. Suasana sunyi dan kabut tebal menambah kesan magis, seolah pepohonan sedang berbisik dan mengamati langkahmu.
5. Pendaki Hilang Misterius
Beberapa kisah hilangnya pendaki Ijen masih menyisakan misteri. Ada yang ditemukan di tempat mustahil, seperti di balik tebing curam atau tengah kawah yang beracun.
Cerita lokal menyebut mereka “ditarik ke alam gaib” karena melanggar pantangan seperti bersiul, berkata kotor, atau merusak alam. Bagi masyarakat sekitar, hilangnya seseorang bukan semata musibah, tetapi juga pesan agar manusia lebih rendah hati di hadapan kekuatan alam.
6. Penunggu Kawah: Nyai Roro Ijen
Gunung Ijen dipercaya dijaga oleh sosok wanita gaib bernama Nyai Roro Ijen, yang dianggap saudari dari Nyai Roro Kidul. Ia digambarkan cantik, berbusana putih, dan memancarkan aura tenang sekaligus menakutkan.
Penduduk sekitar percaya bahwa kemunculannya menjadi pertanda. Yakni kadang baik dan kadang semacam peringatan. Nyai Roro Ijen Tersimbolkan kekuasaan alam yang lembut namun tegas. Jadi semacam penjaga keseimbangan antara dunia manusia dan dunia roh.
7. Kabut Tersesat
Kabut di Ijen bukan sekadar fenomena alam. Banyak pendaki bercerita tiba-tiba terperangkap dalam kabut pekat, padahal cuaca sebelumnya cerah. Dalam kabut itu, arah hilang, langkah berputar, dan waktu seakan terhenti.
Menurut kepercayaan lokal, kabut tersebut temasuk tirai gaib yang menutupi pandangan manusia dari dunia lain. Mereka yang tak menghormati alam, bisa saja tersesat berjam-jam hingga disadarkan oleh bisikan halus yang membawa mereka kembali ke jalur semula.
Sekedar diketahui, bahwa Gunung Ijen bukan sekadar destinasi wisata, melainkan ruang antara dunia nyata dan tak kasat mata. Cerita-cerita mistisnya bukan untuk menakut-nakuti, melainkan untuk menjaga kesadaran manusia terhadap batas dan harmoni alam.
Jadi itulah tentang 7 mistis yang ada di gunung Ijen. Apabila kamu mau mendaki ke sana, silahkan ingat poin-poin di atas. Terimakasih.*
Penulis: Fau
