Telisik Pamali Rambut Terbakar, Sesepuh Madura: Ada 6 Akibat
![]() |
| Ilustrasi seorang pemuda madura membakar rambut seusai bercukur. (Gambar ilustrasi dibuat di AI Canva/Tintanesia) |
Tintanesia, Madura - Di Berbagai wilayah tentu ada pamali rambut terbakar terutama di Madura. Hal itu karena bulu kepala tidak dianggap hanya bagian tubuh. Pasalnya potongan rambut, diyakini menyimpan jejak energi yang masih melekat pada pemiliknya.
Maka itu, membakar rambut setelah cukur dipercaya bisa menimbulkan gangguan dari dunia gaib.
Menurut kepercayaan masyarakat di Madura api dipandang suci sekaligus berbahaya. Unsur panasnya bisa memurnikan atau justru memanggil kekuatan halus bila digunakan secara keliru. Mitos ini pun diwariskan dari mulut ke mulut dengan pesan penting, yakni “Jangan bakar rambutmu, nanti rezekimu ikut hangus.”
6 Akibat Rambut Terbakar Versi Madura
Berikut ini, Tintanesia mengulas 6 akibat rambut terbakar seusai dipotong dari kepala. Hal ini menurut sesepuh Madura dengan nama samaran Sadin (57).
1. Didatangi Makhluk Halus
Mengacu pada cerita lama, Sadin mengatakan, asap rambut terbakar menjadi “panggilan roh.” Makhluk tak kasat mata yang mencium aroma itu akan datang menghampiri, mengira ada manusia yang memanggilnya.
"Warga sering menuturkan kisah tentang suara langkah, bisikan samar, hingga bayangan yang muncul tanpa sebab di sekitar rumah tentang ini," ujarnya saat ditanya lewat Whatsapp, Kamis 23 Oktober 2025.
Mereka percaya, kata di melanjutkan, bau rambut yang terbakar ibarat sinyal bagi makhluk halus untuk mencari sumbernya. Kadang, gangguan terjadi hanya semalam, tetapi ada juga yang berlangsung berhari-hari. Dalam kepercayaan Madura, gangguan semacam ini tidak bisa diatasi dengan cara biasa.
"Melainkan melalui doa dan air bunga tujuh rupa," singkatnya.
2. Rezeki Seret dan Usaha Macet
Diutarakan Sadin, bahwa rambut yang dibakar diyakini membawa efek pada keberuntungan seseorang. Api dianggap membakar “daya hidup” yang menyatu dengan rambut, membuat pemiliknya kehilangan pancaran rezeki.
"Ada praduga, yakni orang yang melanggar pamali ini sering merasa usahanya tidak lancar, hasil kerja mengecewakan, dan uang cepat habis tanpa alasan jelas," ungkapnya.
Sehingga sebagian masyarakat percaya, bahwa aroma rambut yang hangus membuat aura panas melekat di tubuh. Akibatnya, segala urusan menjadi berat dan peluang kebaikan sulit mendekat.
“Bila rambut terbakar, apimu padam, rezekimu ikut dingin,” jelas Sadin terkait ungkapan lokal yang menjadi penanda keyakinan kuat terhadap pamali ini.
3. Sial Berturut-Turut
Selain rezeki seret, banyak orang mengaitkan pembakaran rambut dengan kemalangan beruntun. Menurut Sadin barang akan sering rusak, langkah terasa berat, dan kesehatan menurun tanpa sebab.
Dia menyebutkan, rumah tempat rambut dibakar akan diselimuti hawa panas dan mudah menimbulkan pertengkaran kecil antar anggota keluarga.
Diungkapkan Sadin, pamali ini diyakini mengganggu keseimbangan antara unsur api dan udara di sekitar rumah. Ketika energi alam terganggu, nasib buruk akan mudah masuk tanpa disadari.
"Hal itu, karena orang tua selalu memperingatkan agar rambut hasil cukur ditanam, bukan dibakar, supaya nasib tidak berubah menjadi sial," imbuhnya.
4. Mimpi Buruk dan Bayangan Hitam
Masyarakat Madura percaya, lanjut dia memperluas pembahasan, bahwa membakar rambut bisa membuka jalur mimpi menuju dunia halus. Orang yang melakukannya sering mengalami gangguan tidur seperti mimpi dikejar bayangan hitam atau mendengar namanya dipanggil di tengah malam.
"Setelah terbangun, tubuh terasa berat, udara kamar dingin, dan hati dipenuhi rasa takut. Itu sih kata kepercayaan di sini!" singkapnya.
Kata Sadin fenomena itu dianggap tanda bahwa roh yang tertarik pada asap rambut telah menempel dalam mimpi manusia. Gangguan bisa berlangsung berhari-hari jika tidak segera dinetralkan. Biasanya, para sesepuh kampung menyarankan mandi dengan air kembang dan membaca doa keselamatan agar hubungan dengan dunia gaib tertutup kembali.
"Atau melakukan ritual mengubur sisa abu bakaran rambut di bawah pohon kelapa, katanya bisa menghilangkan pamali," tambahnya.
5. Hilangnya Aura dan Semangat Hidup
Ditanya soal simbol rambut, Sadin menjawab, semacam melambangkan cahaya batin dan karisma seseorang. Ketika helainya dibakar, cahaya tersebut diyakini ikut padam.
"Akibatnya, orang menjadi cepat lelah, kurang percaya diri, dan wajahnya tampak pucat setelah membakar hasil potongan-potongan rambut," kata dia setelah disinggung soal akibat lainnya.
Meski dia kurang percaya, namun para sesepuh di kampungnya menyebut kondisi ini sebagai “aura nyepet,” yaitu keadaan ketika energi positif terserap oleh panas api. Efeknya tidak hanya terasa pada fisik, tetapi juga psikologis. Orang menjadi mudah murung, kehilangan semangat kerja, dan tidak berdaya menghadapi masalah.
6. Rumah Dihinggapi Energi Panas
Rumah yang dijadikan tempat membakar rambut dipercaya menyimpan energi panas tak terlihat. Udara di dalamnya terasa gerah walau malam hari, lampu sering meredup, dan hewan peliharaan tampak gelisah. Energi ini, menurut Sadin, diyakini berasal dari unsur api yang belum sepenuhnya padam.
"Anak-anak kecil biasanya paling peka terhadap perubahan tersebut. Mereka mudah rewel, menolak tidur, atau menangis tanpa alasan. Untuk menenangkan suasana, warga Madura biasa menanam sisa rambut di halaman agar energi panasnya meresap kembali ke tanah," jelasnya.
Makna dan Pesan dari Mitos Rambut Terbakar
Sebenarnya, imbuh dia ingin meluruskan, mitos rambut terbakar bukan sekadar cerita menakutkan. Di balik itu tersimpan pesan agar manusia menghargai setiap unsur ciptaan. Api mewakili kekuatan, sedangkan rambut menggambarkan kehidupan.
"Artinya, jika menggabungkan keduanya tanpa kesadaran hanya akan menciptakan ketidakharmonisan antara dunia manusia dan dunia gaib,"
Dia berpendapat, bahwa kepercayaan semacam itu juga mengajarkan kehati-hatian serta rasa hormat terhadap tubuh. Tindakan sederhana, seperti membuang rambut dengan benar, memiliki nilai spiritual mendalam.
Pamali rambut terbakar tetap menjadi bagian penting dari kearifan lokal Madura. Larangan ini bukan hanya mitos tentang roh atau sial, tetapi juga wujud penghormatan terhadap keseimbangan alam. Membakar rambut dianggap menentang unsur api, sehingga mendatangkan gangguan yang bisa merembet pada rezeki, kesehatan, dan kedamaian rumah.*
Baca Juga
Penulis: Fau
